Senin, 07 Oktober 2013

sekuel motivasi hati

Allah menciptakan dan menghadirkan segala sesuatu dengan sebuah tujuan yang jelas dan besar. Manusia, binatang, tumbuhan, semua yang ada di bumi memiliki tugas dan kewajiban yang sama, yaitu mengabdi sebagai makhluk ciptaan-Nya yang suatu masa akan musnah dan tiada pernah kekal.

Pernahkah kita mengalami suatu hal yang terasa begitu sulit?
Mungkin masalah keluarga? Masalah sekolah? Masalah kerja? Masalah cinta?
Saya yakin semua pernah mengalami masa sulit dan krisis dalam hidupnya. Kemudian, sebenarnya apa yang bisa kita lakukan saat menghadapi situasi seperti ini? Saat yang ada adalah kegalauan yang mendalam, penat di kepala yang membuat sesak dada, semua terasa berat dan buntu, apa yang bisa kita lakukan??
Mungkin ini semua adalah pilihan, pilihan manapun yang bisa diambil oleh seseorang sesuai hati nurani, ingin lurus, belok ke kanan, belok ke kiri, atau kemanapun yang mereka mau.
Apapun yang kita jalani, segala hal yang kita rencanakan, kita tetaplah secuil manusia yang tiada berarti di hadapan-Nya kecuali tingkat keimanan dan pengabdian kita kepada-Nya. Segala hal dalam diri kita selalu akan kembali kepada-Nya.
Tekad-Niat-Usaha-Doa-Tawakal, itu yang harus kita lakukan. Kita bulatkan tekad dan niat, berusaha dan berdoa, kemudian tawakal..menyerahkan segala keputusan hanya kepada-Nya. Berserah, bukan menyerah.
Percayalah, Ia satu-satunya pemilik rencana terindah dalam segala aspek di hidup kita.

Saya pun bukanlah seorang yang selalu lurus dan kuat dalam menghadapi masalah dan cobaan. Saya pernah merasakan penat, hampir putus asa, sedih plus galau, semua itu pernah saya alami. Dan sesungguhnya, kita adalah yang paling mampu mengendalikan diri kita sendiri. Jangan berharap Allah akan merubah nasib, saat kita sendiri tak ada usaha untuk merubahnya. Jangan berharap Allah akan memberikan jalan keluar, saat kita sendiri selalu berburuk sangka dan mudah menyerah, tenggelam dalam lautan air mata kesedihan.
Bersama kesulitan akan ada jalan keluar, satu pintu tertutup, ada pintu lain yang akan terbuka, Allah selalu bersama orang-orang yang terus berusaha.

"Memaknai segala hal yang terjadi, mengambil hikmah dan pelajarannya, mensyukuri apapun yang kita miliki. Termasuk mereka yang datang dan pergi, tentu selalu ada maksud kenapa harus hadir dan menoreh cerita. Cerita bahagia, maupun luka".
Saya pernah menuliskan kalimat ini sebagai salah satu update status di FB. Terkesan umum, terkesan tidak mudah, terkesan tidak menarik. Tapi bagi saya, deretan kalimat tersebut memiliki makna yang mendalam, dari hati yang terdalam. 
Pengalaman adalah guru yang sangat tegas, karena ia menguji dahulu, baru kemudian mengajarkan. Tak bisa dipungkiri, masalah dan kejadian yang memberikan pengalaman dan pelajaran dalam hidup akan selalu mengandung hikmah. Lagi-lagi, itu semua adalah pilihan. Pilihan bagi diri kita sendiri, ingin merasakan sakit dan menangis saja dalam menghadapi cobaan hidup, atau menjadikan sakit serta tangisan itu sebagai cambuk yang memotivasi, mendewasakan dan membawa kita pada kebaikan, kehidupan yang lebih berarti.

Pernahkah kita mencintai seseorang? Pernah membenci??
Iya, saya juga pernah kok.
Jarak antara cinta dan benci sebenarnya terlalu dekat, seperti tawa dan tangis, karena itu janganlah kita memberikan cinta terlalu besar kecuali kepada Allah dan orang tua. Kita tidak akan pernah tau, kapan Allah akan mengambil orang-orang yang kita cintai, karena sejatinya mereka semua bukanlah milik kita. Semua hanyalah titipan, tidak akan pernah ada stempel hak milik atas nama kita. Maka dari itu kita harus selalu bersyukur karena Allah sangat bermurah menghadirkan dan meminjamkan itu semua kepada kita.
Jangan pula kita membenci, bahkan terlalu membenci, karena kita tak akan pernah tau kapan kita membutuhkan mereka.
Perlakukan orang-orang di sekitar kita dengan baik, hormatilah, hargailah.
Suatu hal yang wajar ketika kita merasa sakit saat ada yang melukai atau sengaja tidak menyukai kita. Dari situ kita diuji dan diajarkan untuk sabar. Dulu saya menganggap bahwa sabar ada batasnya, karena kita manusia biasa yang memiliki batas-batas dan kekurangan. Tetapi sekian banyak hal yang saya alami, pada akhirnya saya sepakat bahwa sabar tidaklah ada batasnya. Sabar dan ikhlas adalah sepasang sejoli yang dinobatkan sebagai ilmu tingkat tinggi. Belajarnya seumur hidup, ujiannya pun seumur hidup dan sering mendadak.
Satu hal penting yang harus diingat juga bahwa memaafkan bukanlah tindakan merugi, memaafkan itu sangat mulia. Subhanallah..

Yukk marii.. Kita bersama-sama belajar dan tidak pernah lelah untuk saling mengingatkan.
saling mencintai satu sama lain, saling bergandengan untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari hari ke hari. Semoga kita menjadi insan yang berguna bagi orang-orang di sekitar, insan yang kelak selalu diingat oleh rekan-rekan. Bukan karena sifat jelek dan keburukan, tapi karena kebaikan yang kita lakukan. 
Semoga Allah selalu menjaga dan melindungi kita semua. Aamiin..

Salam sayang..selalu.. Untuk semuanya..

---reny 08.10.2013---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar